Perubahan Iklim di Indonesia: Sebuah Refleksi dari Tahun 1965 hingga 2020
Perubahan iklim menjadi salah satu isu mendesak yang dihadapi Indonesia. Dampaknya sudah terasa di berbagai sektor, mulai dari kenaikan permukaan laut, kekeringan, hingga perubahan pola curah hujan.
Memahami tren perubahan iklim di Indonesia dari tahun 1965 hingga 2020 dapat membantu kita dalam merumuskan strategi adaptasi dan mitigasi yang tepat.
1965-1980: Awal Era Industrialisasi dan Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan perubahan iklim. Upaya untuk mengurangi emisi GRK sangat penting untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan bagi planet bumi.
Selain faktor di atas, terdapat pula beberapa faktor lokal yang dapat berkontribusi terhadap cuaca panas di Indonesia, seperti:
Polusi udara: Polusi udara dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah dapat menyerap sinar matahari dan meningkatkan suhu udara di sekitarnya.
Urbanisasi: Pertumbuhan perkotaan yang pesat dapat menyebabkan berkurangnya tutupan vegetasi dan meningkatnya permukaan beton, yang dapat menyerap lebih banyak panas dan meningkatkan suhu udara di kota.
Deforestasi: Penebangan hutan secara liar dapat mengurangi tutupan vegetasi dan mempercepat penguapan air, sehingga menyebabkan udara menjadi lebih panas dan kering.
| Baca juga : Luk Thep, Sempat Redup Namun Kini Boneka Arwah Asal Thailand Kembali Populer
Pada periode ini, industrialisasi di Indonesia mulai berkembang pesat. Hal ini memicu peningkatan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) dari pembakaran bahan bakar fosil.
Di sisi lain, deforestasi juga menjadi faktor signifikan dalam emisi CO2, karena hutan bertindak sebagai penyerap karbon alami.
1980-2000: Meningkatnya Suhu Permukaan Bumi dan Dampaknya
Suhu permukaan bumi di Indonesia mulai menunjukkan tren kenaikan pada periode ini. Kenaikan suhu ini berdampak pada berbagai aspek, seperti:
Perubahan pola curah hujan: Kekeringan di beberapa daerah dan peningkatan intensitas curah hujan di daerah lain.
Kenaikan permukaan laut: Mengancam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Menipisnya cadangan air tanah: Menyebabkan krisis air di beberapa daerah.
2000-2020: Upaya Adaptasi dan Mitigasi yang Semakin Intensif
Perubahan iklim di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Diperlukan upaya yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan dari semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat
.